Penyusunan  dan Penyajian Laporan keuangan mengacu pada Standar Akuntansi Keuangan  yang ditetapkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan-IAI. Saat ini,  secara garis besar Standar Akuntansi Keuangan berisi 59 PSAK beserta  Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan yang  melandasinya dan 4 IPSAK. Standar Akuntansi Keuangan yang ditetapkan  oleh IAI merupakan hasil adaptasi dari International Accounting  Standards.    
Pengadopsian Standar Akuntansi Internasional ke dalam Standar Akuntansi  Keuangan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan-Ikatan Akuntan Indonesia  sebagai salah upaya harmonisasi dan dinamisasi praktik akuntansi  keuangan internasional dalam usaha menjawab tantangan di era  globalisasi.    
Akuntansi sering disebut dengan “bahasa bisnis” karena akuntansi adalah  sebuah sistem informasi yang menyediakan laporan-laporan bagi  pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholders) mengenai aktivitas  ekonomi dan kondisi sebuah perusahaan. Akuntansi dapat didefinisikan  sebagai proses pencatatan, pengukuran dan penyampaian informasi ekonomi  agar dapat dipakai sebagai dasar pengambilan keputusan atau  kebijaksanaan. Informasi tersebut disajikan dalam bentuk laporan  akuntansi atau lebih dikenal dengan istilah laporan keuangan.    
Tujuan laporan keuangan adalah memberikan informasi tentang posisi  keuangan, kinerja, dan arus kas perusahaan yang bermanfaat bagi sebagian  besar kalangan pengguna laporan dalam rangka membuat  keputusan-keputusan ekonomi serta menunjukkan pertanggungjawaban  (stewardship) manajemen atas penggunaan sumber-sumber daya yang  dipercayakan kepada mereka.    
Terdapat empat jenis laporan keuangan utama, yakni neraca (laporan  perubahan posisi keuangan), laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas  dan laporan arus kas. Pelaporan keuangan (financial reporting) mencakup  tidak hanya laporan keuangan, tetapi juga media-media lain yang dapat  digunakan untuk mengomunikasikan informasi baik yang secara langsung  maupun tidak langsung berhubungan dengan proses akuntansi. Misalnya,  laporan tahunan kepada para pemegang saham tidak hanya berisi laporan  keuangan utama, seperti tercantum di atas, tetapi juga informasi lain,  seperti rasio-rasio keuangan yang dianggap penting, ikhtisar jumlah atau  saldo rekening-rekening tertentu.   
 Pihak-pihak yang terkait dengan laporan keuangan adalah IAI, Bapepam,  BEJ, Kantor Pajak dan Kantor Akuntan Publik (Auditor) serta para pemakai  laporan keuangan lainnya. Dengan cara yang berbeda masing-masing pihak  memiliki tujuan yang sama, yakni menghasilkan laporan keuangan yang  berkualitas (dapat dipercaya dan diandalkan, relevan, serta tepat  waktu).   
Kerangka Konseptual Akuntansi dan Profesi Akuntan     
   1. Di dalam menyusun dan menyajikan laporan keuangan perusahaannya,  manajemen memiliki keleluasaan untuk memilih alternatif prinsip atau  metode akuntansi yang dimaksudkan untuk mencerminkan secara akurat  kondisi ekonomi perusahaan dalam kaitannya dengan bisnis dan  transaksi-transaksi operasinya. Untuk itu, diperlukan suatu acuan dalam  praktik akuntansi di dalam menyusun dan menyajikan laporan keuangannya.  Kerangka dasar akuntansi dan pelaporan keuangan ditetapkan sebagai  maksud untuk mendefinisikan secara luas tentang tujuan, istilah dan  konsep-konsep yang berkaitan dengan praktik akuntansi yang pada akhirnya  sangat diperlukan untuk menetapkan ruang lingkup dan batas-batas  akuntansi dan laporan keuangan.  
   2.  Kerangka tersebut memuat hal-hal berikut. (1) Tujuan laporan  keuangan. (2) Asumsi dasar. (3) Karakteristik kualitatif laporan  keuangan. (4) Unsur laporan keuangan. (5) Pengakuan dan pengukuran unsur  laporan keuangan. (6) Konsep modal dan pemeliharaan modal.  
   3. Asumsi dasar dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan  adalah dasar akrual dan kelangsungan usaha. Terdapat empat karakteristik  laporan keuangan, yakni dapat dipahami, relevan, keandalan dan dapat  dibandingkan. Unsur-unsur laporan keuangan antara lain adalah aktiva,  kewajiban, ekuitas, pendapatan, beban, laba, rugi, setoran kepada  pemilik, distribusi kepada pemilik.  
   4. Secara umum sekurang-kurangnya terdapat tiga pihak yang berkarier  dalam bidang akuntansi, yang terkait dengan akuntansi dan pelaporan  keuangan, yaitu akuntan manajemen (akuntan perusahaan), akuntan publik  dan para pemakai laporan.  
Laporan Laba Rugi dan Laporan Perubahan Ekuitas    
   1. Laporan keuangan suatu perusahaan terdiri atas berikut ini.  
          * Laporan Laba Rugi.  
          * Laporan Perubahan Ekuitas.
          * Laporan Neraca.
          * Laporan Arus Kas.
   2. Laporan keuangan merupakan hasil pencatatan, pengelompokan,  pengikhtisaran catatan data, penerapan prinsip-prinsip dan kebiasaan  akuntansi, dan penggunaan data pengalaman pribadi penyusunnya. Oleh  sebab itu, tak mengherankan apabila laporan keuangan mengandung  keterbatasan-keterbatasan sebagai berikut :
          * Bersifat Historis.  
          * Bersifat Umum.  
          * Pemakaian taksiran dan pertimbangan pribadi.  
          * Berisi informasi yang material saja.  
          * Bersifat konservatif.  
          * Menekankan pada makna ekonomis, tidak pada bentuk hukumnya.  
          * Menggunakan istilah teknis akuntansi.  
          * Mengandung berbagai alternatif metode akuntansi.  
          * Tidak dapat menyajikan informasi kualitatif yang bersifat nonkeuangan.  
   3. Penyajian laporan laba rugi dapat dilakukan dalam 2 bentuk sebagai berikut.  
          * Bentuk multiple step (langkah bertahap).  
          * Bentuk single step (langkah tunggal). 
   4. Dalam bentuk Langkah Bertahap laporan laba rugi berisi informasi sebagai berikut.  
          * Penjualan.  
          * Harga Pokok Penjualan atau Beban Penyediaan Jasa.  
          * Laba Kotor.  
          * Beban Usaha.  
          * Laba Usaha.  
          * Pendapatan dan Beban Lain-lain.  
          * Laba Sebelum Pos Luar Biasa.  
          * Pos-pos Luar Biasa.  
          * Pengaruh Kumulatif dari Perubahan Prinsip Akuntansi.  
          * Laba Sebelum Pajak Penghasilan.  
          * Pajak Penghasilan.  
          * Laba Bersih.  
   5. Dalam laporan laba rugi bentuk langkah tunggal hanya dikenal satu jenis laba saja, yaitu laba bersih.  
   6. Untuk menggambarkan perubahan hak milik perusahaan yang tertanam  dalam perusahaan, perlu disusun Laporan Perubahan Ekuitas. Laporan ini  dapat digabungkan dengan Laporan Laba Rugi, apabila informasi perubahan  jumlahnya tidak banyak. Dalam perseroan laporan ini sering disebut  Laporan Perubahan Laba Ditahan karena umumnya perubahan modal terjadi  pada pos Laba Ditahan saja. Namun, apabila perubahan juga terjadi pada  pos-pos modal pemilik yang lain maka perlu disusun laporan perubahan  ekuitas secara lengkap.   
Pos-pos Luar Biasa   
   1. Para akuntan (termasuk IAI) sekarang cenderung untuk menggunakan  konsep all-inclusive dalam penyusunan perhitungan laba rugi untuk suatu  perusahaan. 
   2. Satu-satunya pos juga dibebankan atau dikredit langsung ke  rekening Laba Ditahan adalah penyesuaian periode sebelumnya yang  diakibatkan karena koreksi kesalahan, dan perubahan akuntansi tertentu  yang memerlukan penyusunan kembali laporan keuangan periode sebelumnya.   
   3. Seluruh laba atau rugi luar biasa dan yang jarang terjadi langsung  ditutup ke rekening Ikhtisar Laba rugi dan dilaporkan dalam perhitungan  laba rugi.  
   4. Transaksi yang tidak biasa, material, dan jarang terjadi disajikan  secara terpisah sebagai kelompok pos-pos luar biasa. Pos-pos lain yang  jumlahnya material, tetapi tidak dapat dikelompokkan sebagai pos luar  biasa dilaporkan dan diungkapkan secara terpisah.  
   5. Penyesuaian kumulatif yang terjadi akibat perubahan prinsip akuntansi diungkapkan secara terpisah sebelum laba bersih.  
   6. Penghentian segmen kegiatan dari suatu perusahaan diklasifikasikan  secara terpisah dalam perhitungan laba rugi sesudah laba dari kegiatan  yang terus berjalan dan sebelum pos-pos luar biasa. 
 Neraca  
   1. Neraca adalah laporan yang menunjukkan posissi keuangan dari suatu  perusahaan pada saat tertentu. Posisi keuangan ini meliputi keadaan  aktiva, kewajiban dan ekuitas dari suatu perusahaan. Dengan cara  menghubungkan pos-pos tertentu dlam neraca, kita dapat menilai keadaan  likuiditas, solvabilitas dan fleksibilitas keuangan perusahaan. Oleh  karena itu, neraca harus disusun secara sistematis dengan menggunakan  klasifikasi yang sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.  
   2. Klasifikasi dan penyajian pos-pos dalam neraca dilakukan sebagai berikut.  
          * Aktiva Lancar. Disajikan sesuai dengan urutan likuiditasnya,  artinya pos yang segera dapat dicairkan menjadi uang tunai disajikan di  urutan paling atas.  
          * Investasi. Investasi perusahaan pada perusahaan anak atau  pada perusahaan afiliasi harus disajikan secara terpisah.  
          * Aktiva tetap. Dapat dibedakan menjadi aktiva tetap berwujud  dan aktiva tidak berwujud. Pos-pos aktiva tetap disajikan dalam neraca  menurut kekekalannya. Aktiva tetap yang umurnya paling panjang disajikan  paling atas, sedangkan aktiva tetap yang umurnya lebih pendek disajikan  di bawahnya.  
          * Aktiva lain-lain. Klasifikasi aktiva lain-lain digunakan  untuk menampung pos-pos aktiva tidak lancar yang tidak dapat  dikelompokkan dalam klasifikasi di atas.  
          * Kewajiban lancar. Pos-pos kewajiban lancar disajikan sesuai  dengan urutan likuditasnya. Utang lancar yang segera dibayar disajikan  dalam urutan teratas.  
          * Kewajiban jangka panjang. Penyajian kewajiban jangka panjang  harus mengungkapkan ikatan-ikatan yang ada dalam kontrak utang jangka  panjang yang bersangkutan, seperti tingkat bunga, tanggal jatuh tempo,  aktiva yang dijadikan jaminan dan sebagainya.  
          * Ekuitas pemilik. Ekuitas merupakan bagian hak pemilik dalam  perusahaan, yaitu hak residual atas aktiva perusahaan setelah dikurangi  semua kewajiban. Ekuitas disajikan dalam neraca berdasarkan  kekekalannya. Jenis modal yang sifatnya paling kekal disajikan paling  atas, dan yang kurang kekal disajikan di bawahnya.  
   3. Neraca dapat disusun dengan menggunakan bentuk akun (rekening)  atau bentuk laporan. Dalam bentuk rekening (bentuk skontro) aktiva  dilaporkan pada sisi sebelah kiri dan kewajiban serta modal pemilik pada  sebelah kanan. Dalam bentuk laporan, bagian aktiva, kewajiban dan modal  pemilik disusun secara vertikal (dari atas ke bawah). Bentuk laporan  ini lebih populer karena dapat membandingkan 2 buah neraca atau lebih  untuk tahun-tahun yang berurutan. 
Catatan Atas Laporan Keuangan   
   1. Selain pos-pos yang terdapat dalam buku besar perusahaan, dalam  neraca juga perlu disajikan informasi tambahan yang dapat berupa  peristiwa bersyarat, kebijaksanaan penilaian dan kebijaksanaan akuntansi  yang digunakan, kontrak-kontrak jangka panjang dan peristiwa kemudian.   
   2. Teknik penyajian informasi tambahan dapat dilakukan dalam bentuk  tanda kurung, catatan kaki, skedul pendukung, referensi silang dan  rekening kontra.  
Ruang Lingkup Laporan Arus Kas 
Laporan arus kas adalah laporan keuangan yang menyajikan informasi  tentang penerimaan dan pengeluaran kas perusahaan dalam suatu periode  akuntansi.   
   1. Tujuan laporan arus kas adalah menyediakan informasi sumber dan  penggunaan kas dan setara kas selama periode akuntansi serta  rekonsiliasi kas di awal periode dengan kas di akhir periode ditambah  saldo setara kas. 
   2. Bentuk umum dari laporan arus kas menunjukkan penerimaan dan  pengeluaran kas yang terbagi ke dalam tiga kategori, yakni: arus kas  yang berasal dari aktivitas operasi; arus kas yang berasal aktivitas  investasi dan arus kas yang berasal dari aktivitas pendanaan.  
   3. Aktivitas operasi adalah aktivitas penghasil utama pendapatan  perusahaan (principal revenue producing activities) dan aktivitas lain  yang bukan merupakan aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan. Arus  kas yang berasal dari aktivitas operasi dapat dilaporkan dengan  menggunakan di antara dua metode baik langsung maupun tidak langsung.  
   4. Aktivitas investasi adalah perolehan dan pelepasan aktiva jangka  panjang serta investasi lain yang tidak termasuk setara kas.  
   5. Aktivitas pendanaan adalah aktivitas yang mengakibatkan perubahan  dalam jumlah serta komposisi modal dan pinjaman perusahaan.  
   6. Arus kas dari aktivitas operasi berasal dari aktivitas produksi normal perusahaan dan penjualan barang dan jasa.  
   7. Arus kas dari aktivitas investasi berasal dari aktivitas pembelian  atau penjualan aktiva tetap, bangunan, peralatan, piutang wesel dan  investasi.  
   8. Arus kas dari aktivitas pendanaan berasal dari kenaikan atau  penurunan pendanaan utang dan pendanaan ekuitas dan dari pembayaran  dividen kepada pemegang saham.  
Penggunaan Laporan Arus Kas  
   1. Laporan arus kas merupakan laporan yang relatif masih baru,  efektif berlaku di Indonesia sejak tahun 1994. Laporan arus kas dapat  disusun dengan menggunakan metode langsung atau metode tidak langsung.  PSAK No.2 mengimbau agar laporan arus kas disusun dengan menggunakan  metode langsung.  
   2. Klasifikasi arus kas bervariasi di antara berbagai negara. Tetapi  pada umumnya terdapat 3 kategori arus kas, yaitu (1) arus kas dari  aktivitas operasional, (2) arus kas dari aktivitas investasi, dan (3)  arus kas dari aktivitas pendanaan (financing). Standar akuntansi Inggris  membuat klasifikasi arus kas yang paling lengkap. Di Inggris arus kas  dikelompokkan menjadi delapan kategori.  
   3. Ada delapan pola arus kas. Arus kas operasional yang positif  menunjukkan kondisi keuangan lebih baik dari pada arus kas operasional  yang negatif. Arus kas investasi yang negatif menunjukkan perusahaan  sedang melakukan perluasan usaha, sedangkan apabila arus kas investasi  negatif menggambarkan perusahaan berusaha mencari dana untuk menutup  defisit arus kas operasional. Arus kas pendanaan yang positif  menunjukkan perusahaan mencari sumber pendanaan dari luar untuk menutup  defisit arus operasional atau untuk melakukan ekspansi. Sedangkan arus  kas pendanaan yang negatif menunjukkan perusahaan sedang melunasi  pinjaman kepada para kreditor atau mengembalikan modalnya kepada para  pemegang saham
Forum
Teknologi N Informasi
<script  src="http://teknologi-n-informasi.2312597.n4.nabble.com/embed/f4179138"></script>
poling peengunjung
jam dinding
!-end>!-local>
Hidden Technology Informasi
buku tamu
Pengikut
Post Title 2
You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "
adi_bekek. Diberdayakan oleh Blogger.
Minggu, 20 November 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
About Me
kumpulan ilmu Adi
- forum (1)
- ilmu aDi (14)
- ilmu akuntansi adi (12)
- ilmu kesehatan adi (4)
- ilmu komputer adi (26)
- ilmu Narkoba Adi (9)
- ilmu otomotif Adi (5)
- tentang Adi (1)
weeeww
Archive Blog Adi
- 
▼ 
2011
(59)
- 
▼ 
November
(23)
- Last Child Diary Depresiku
- Last Child - Diary Depresiku (OFFICIAL VIDEO)
- Cara mudah Memasang Password di Flashdisk tanpa so...
- Bikin panik temen kamu dengan virus bo'ong2an
- catatan adi sejarah google
- Install Windows XP lewat USB Flash Disk
- Menjebol Password Administrator Windows XP
- Kantor akuntan the Big Four
- Siklus Akuntansi
- Laporan akuntansi
- Sejarah
- Akuntansi dan Laporan Keuangan
- Akuntansi Biaya
- BELAJAR AKUNTANSI
- NERACA LAJUR
- Prinsip-Prinsip Akuntansi
- Manajement Akuntansi
- SEKILAS PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
- Manfaat Dari Akuntansi
- Virus to blame for rise in throat cancer
- Tutorial Ms Word 2007
- Bahaya Penyakit Angin Duduk
- KESEHATAN JUGA DAPAT DI PEROLEH DARI SHOLAT
 
 
- 
▼ 
November
(23)
 Tanjungkarang Time
  Tanjungkarang Time
 

0 komentar:
Posting Komentar